Istilah-Istilah dalam Pengembangan Website
Database, PHP, Server, Programming language, dan JavaScript. Mungkin kalian pernah mendengar dan mengetahui apa maksud dari istilah-istilah ini?
Yaa! Istilah-istilah tersebut merupakan beberapa contoh kata yang dapat kita temui dalam kegiatan pengembangan website. Namun, mungkin masih pula terdapat sebagian dari kalian yang merasa asing dengan istilah-istilah tersebut.
Bagi kalian yang belum mengetahui apa arti dari istilah-istilah di atas, jangan khawatir! Sebab kita akan bersama-sama mengetahui dan mempelajarinya melalui tulisan ini.
So, Let's check this out!
1. Markup Language, bahasa (read: tag) mendefinisikan elemen dalam suatu dokumen yang digunakan untuk mempresentasikan suatu website.
Cara kerja: Markup language digunakan untuk membuat suatu situs (read: website). Menurut cara kerjanya, bahasa markup ini menggunakan aturan baku, seperti tags atau tanda. Tanda-tanda inilah yang nantinya akan dibaca oleh komputer dan diterjemahkan menjadi tampilan website seperti yang dapat kita lihat.
2. Programing Language, cara spesifik yang dapat dibaca manusia (read: Programmer) untuk memberikan perintah pada komputer.
Cara kerja: Misalnya, jika saya mengatakan hal semacam, “Hai, komputer.
Hitung satu sampai lima.”, maka komputer tidak akan memahaminya. Akan tetapi,
jika saya menggunakan bahasa pemograman (serangkaian simbol yang mewakili
instruksi khusus) untuk mengirim perintah pada komputer, saya dapat meminta
komputer untuk melakukan berbagai macam hal, termasuk untuk menghitung dari
satu sampai lima.
3. CSS (Cascading Style Sheets), bahasa pemrograman yang mengatur
tampilan website agar terlihat menarik dan sesuai dengan kebutuhan user.
Cara kerja: CSS ini mengatur mengenai bagaimana tampilan elemen yang
telah tertulis dalam bahasa markup. Menurut cara kerjanya, CSS memiliki
struktur sederhana seperti “selector” dan “declaration block”. Selector ini
ditujukan kepada elemen apa yang akan kita modifikasi, sedangkan declaration
merupakan informasi/nilai yang diaplikasikan ke dalam selector.
Ex. Dalam suatu paragraf, terdapat syntax: <p> This is
my paragraph!</p>. Jika kalian ingin mengubah paragraf tersebut menjadi
warna lain, maka kalian tinggal menambahkan baris CSS, seperti ini: p (color
pink) saja. P di sini, merupakan paragraf yang telah di-selector. Sedangkan
informasi yang terdapat di dalam tanda kurung tersebut disebut dengan
deklarasi/declaration yang memberikan perintah untuk mengubah warna paragraf
menjadi merah muda.
4. HTML (Hypertext Markup Language), bahasa markup (berasal dari kombinasi antara text dan informasi, berupa kode atau simbol) yang berguna untuk membuat suatu website dan dapat diakses melalui internet.
Cara kerja: HTML memungkinkan user untuk mengorganisir maupun memformat dokumen layaknya seperti Microsoft Word, hanya saja dalam HTML ini kita menggunakan stuktur kode sederhana (read: tag dan atribut) untuk markup pada halaman websitenya. Misalnya, jika kita ingin membuat heading, maka kita akan menggunakan syntax <head>, sedangkan jika akan membuat paragraph akan menggunakan syntax <p>, dan sebagainya. Nantinya, dokumen HTML ini akan memiliki nama file yang berakhiran .html atau .htm. File tersebut dapat dibuka dengan menggunakan web browser, seperti Chrome, Safari, maupun Mozila Firefox.
5. JavaScript, salah satu bahasa pemrograman dalam situs website yang dapat
membuat laman website lebih menarik dan hidup.
Cara kerja: Berbeda dengan HTML yang berbasis server-side, JavaScript
ini merupakan bahasa dari client-side, di mana
JavaSript yang telah di-embed pada suatu halaman website, nantinya script tersebut
akan terunduh di dalam perangkat yang dimiliki oleh pengunjung situs dan
langsung diproses di sana.
6.
PHP (Hypertext Preprocessor), bahasa
pemrograman umum yang didesain untuk kegiatan pengembangan website.
Cara kerja: PHP merupakan aplikasi server-side yang berarti bahwa
beban kerjanya terdapat di sisi server. Jika kita melakukan browser dan meminta
dokumen PHP, maka web browser akan langsung menggunakan modul PHP untuk
mengolahnya. Kemudian, jika dalam dokumen mengandung suatu database maka modul
PHP akan menghubungi database server yang bersangkutan dan mengirimkannya ke
web server dalam format HTML, sehingga kode source PHP tidak akan terlihat di
sisi browser.
7. Server, sebuah sistem komputer yang menyediakan berbagai macam jenis
layanan tertentu yang terdapat dalam suatu jaringan komputer.
Cara kerja: Server bekerja atas permintaan klien (read: pengguna). Adapun
cara kerja dari server ini tergantung pada jenis servernya itu sendiri. Akan
tetapi, umumnya semua jenis server bekerja dengan cara melayani seluruh
aktivitas yang diperintahkan oleh klien agar dapat diproses dan dikirimkan
kembali kepada klien sesuai dengan perintah yang diberikannya.
8. Web Server, suatu perangkat lunak yang terdapat di dalam server yang bertindak
untuk menerima dan mengirimkan respon melalui browser dalam bentuk dokumen
HTML.
Cara kerja: Misalnya, ketika kita mengetikan suatu keyword dengan
menggunakan browser, maka komputer kita yang bertindak sebagai klien ini,
meminta kepada web server untuk memberikan dan mengirimkan informasi/isi
website terkait dengan keyword yang kita ketikkan sebelumnya. Alhasil, kita
dapat mengakses informasi yang terdapat di webatu website site tersebut. Akan
tetapi, jika keyword yang diminta tidak ditemukan dalam web server maka
permintaan tersebut secara otomatis akan ditolak oleh web server.
9. Database, suatu basis data atau pangkalan data yang mempresentasikan
suatu fakta di dunia nyata yang disimpan secara sistematis pada suatu perangkat
komputer.
Cara kerja: Database menyimpan berbagai macam data yang dapat kita
temukan kembali jika suatu saat data tersebut dibutuhkan. Misalnya, kita
membuat suatu database bernama “pegawai”. Kemudian, kita memberikan input
terkait dengan nama, jabatan, dan alamat dari pegawai di suatu perusahaan
tersebut. Data-data mengenai pegawai tersebut tersimpan di dalam sebuah wadah
bernama basis data (read: database) yang suatu hari dapat kita ambil/temukan
kembali ketika membutuhkannya.
10.
Dynamic Website (Website Dinamis),
jenis halaman web yang disusun
oleh konten dan layout yang isinya dapat berubah-ubah setiap saat.
Cara kerja: Website dinamis memiliki data dan informasi yang
berbeda-beda, tergantung dari input apa yang diberikan. Kita dapat mengubah
konten yang terdapat di halaman tertentu dengan menggunakan browser yang
kemudian akan diproses oleh server sesuai dengan alur programnya.
11. Static Website (Website Statis), jenis halaman
web yang disusun oleh konten dan layout yang isinya tetap/tidak berubah-ubah.
Cara kerja: Website statis memiliki data dan informasi yang tetap, di
mana pengguna tidak dapat mengubah isi/konten yang terdapat di dalamnya melalui
browser karena interaksi antara pengguna dan server hanya sekadar pemrosesan
link saja. Akan tetapi, kita juga dapat mengubah informasi yang terdapat pada
website jika mengubah syntax-nya.
12. Native Website Metadata, sekumpulan data yang disusun secara sistematis sehingga membentuk suatu informasi yang ditandai dengan kode-kode yang dapat diproses (read: HTML) oleh sistem komputer pada suatu halaman situs yang telah dipublikasi.
Cara kerja: Metadata (read: meta tag) ini disusun dari beberapa kerangka metadata, seperti meta tag, metadata deskripsi, kata kunci, dan nama file yang memiliki eksistensi .html diakhirannya. Kemudian, metadata ini akan dipasang di suatu situs yang kita miliki sesuai dengan pemahaman algoritma google. Hal ini nantinya akan membuat situs (read: website) yang kita miliki dapat ditemukan dengan mudah oleh google sehingga mungkin saja dapat muncul di halaman teratas/pertama pencarian.
13. Open Graph Metadata, bahasa pemrograman berupa Open Graph Protocol yang digunakan untuk menampilkan pratinjau (read: thumbnail) dari sebuah situs.
Cara kerja: Open Graph Metadata bekerja dengan mengggunakan Open Graph Protocol yang merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk mengintegrasikan halaman website apapun ke dalam grafik sosial. Melalui ini, kita dapat mengontrol judul, deskripsi, dan gambar yang ditampilkan di website kita dengan cara menentukan grafik metadatanya. Open Graph Metadata dibagi menjadi basic metadata, seperti judul, tipe, deskripsi, gambar, serta URL, dan optional metadata berupa audio, determiner, lokasi, nama situs, dan video.
14. UI (User Interface), tampilan antarmuka yang menghubungkan antara user
(read: pengguna) dengan suatu sistem.
Cara kerja: User Interface mempresentasikan data-data maupun informasi
yang terdapat dalam sebuah sistem operasi agar dapat dibaca dan dimengerti oleh
user/pengguna. Dengan kata lain, user interface ini menjadi penghubung antara
user dengan suatu sistem. Ex. Ketika kita membuka aplikasi Google Playstore,
maka akan muncul tampilan berupa gambar, ikon, layout, logo maupun statistik
dari aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam Playstore tersebut.
15. UX (User Experience), pengalaman pengguna dalam berinteraksi/menggunakan
suatu sistem tertentu.
Cara kerja: User experience memberikan gambaran mengenai sebuah sistem yang
berupa penilaian terhadap kinerja dari suatu sistem tertentu. Hal ini
didapatkan berdasarkan pengalaman yang dimiliki oleh user selama menggunakan
sistem tersebut. Hasil dari penilaian user ini, dapat dijadikan sebagai masukan oleh pengembangan
untuk terus memperbaiki dan mengembangkan sistem yang dikelolanya.
16. Fronted Language for Website Development, bahasa pemrograman yang berurusan dengan
bagian user interface dan berinteraksi/berhubungan langsung dengan user (read: pengguna).
Cara kerja: Website yang kita gunakan setiap hari, biasanya menggunakan beberapa
bahasa kombinasi, seperti HTML, CSS, dan JavaScript yang kesemuanya itu
dilindungi oleh browser yang kita gunakan. Kemudian, kode-kode tersebut akan
diuraikan menjadi tampilan yang dapat kita mengerti sehingga kita dapat
berinteraksi melalui browser seperti yang biasa kita lihat.
17. Backend Language for Website Development, bahasa pemrograman (server-side)
yang digunakan dalam pengembangan belakang layar pada sebuah situs.
Cara kerja: Bahasa backend bekerja dengan cara mengirim dan menerima
kode-kode yang disampaikan oleh fronted-side agar dapat diinterpretasikan
menjadi sebuah informasi yang dapat ditampilkan di halaman suatu website. Beberapa
bahasa markup yang biasa digunakan, diantaranya seperti Java, Ruby, Phyton, dan
PHP.
18. API (Appilaction Programming Interface), sebuah protokol yang digunakan untuk
berkomunikasi (read: penghubung) antar aplikasi.
Cara kerja: Misalnya, jika pihak
pertama ingin mengirimkan suatu permintaan jarak jauh kepada pihak kedua, maka
pihak pertama juga ingin mengetahui bagaimana respon yang akan diberikan oleh
pihak kedua tersebut. Dalam hal ini, API berperan sebagai penghubung interaksi
antara pihak pertama dengan pihak kedua. Ex. Ketika kita sedang melihat situs
belanja online pada suatu platform, kita dapat melihat lokasi Google Maps
tempat penjual yang disematkan di situs websitenya. Situs web inilah yang
menggunakan bantuan Google Maps API untuk dapat menyematkan peta tersebut ke
dalam situs.
19. CMS (Content Management System), suatu sistem yang digunakan untuk
mengelola konten/isi website dinamis tanpa membutuhkan pengetahuan khusus yang
bersifat teknis.
Cara kerja: Sama seperti ketika kita menggunakan wordpress, kita dapat
menulis, memasukkan gambar, video, dan lainnya dengan memanfaatkan fitur-fitur
yang telah disediakan tanpa menggunakan bahasa pemrograman karena semuanya
sudah dapat dikerjakan secara otomatis.
20. Algoritma, urutan langkah-langkah yang disusun secara logis dan
sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Cara kerja: Algoritma tidak hanya terdiri dari kode-kode yang berupa
angka saja. Akan tetapi, juga terdapat susunan logis yang perlu diperhatikan. Setiap
langkah dalam algoritma menentukan nilai benar dan salah yang digunakan sebagai
bahan pertimbangan agar dapat menghasilkan output yang baik. Langkah-langkah
yang sistematis tersebut digunakan untuk mengonversikan sebuah permasalahan ke
dalam bahasa pemrograman, sehingga perintah yang terdapat di dalam algoritma dapat
dilaksanakan oleh komputer. Dengan cara kerjanya yang seperti itu, dapat
memberikan kemudahan bagi seorang programmer pada saat membuat sebuah
program.
21. Sistem operasi, suatu sistem perangkat
lunak yang dimiliki komputer dan saling berkaitan maupun berinteraksi antara
satu sama lain dalam melakukan proses pengolahan data untuk menghasilkan sebuah
informasi.
Cara
kerja: Sistem Operasi dalam suatu komputer
bekerja pada saat komputer dihidupkan pertama kali. Hal tersebut nantinya
secara langsung akan memberikan sinyal kepada sistem operasi yang telah
tersimpan melalui RAM di dalam harddisk. Kemudian, bagian dari sistem
operasi tersebut akan secara otomastis melakukan tugas untuk berkomunikasi
dengan hardware yang juga akan terhubung dengan pengguna/user.
22. WAF (Website Application Firewal), sebuah
aplikasi firewall yang bertugas untuk memfilter (menyaring, memonitor, dan
membloking) data yang melewati sebuah jaringan.
Cara kerja: Awalnya, sistem WAF akan memantau dan memfilter lalu lintas yang masuk ke web application kita. Selanjutnya Web application firewall akan menganalisis permintaan GET dan POST yang dikirim melalui HTTP dan HTTPS, lalu mulai menerapkan aturan firewall yang dikonfigurasi untuk mengidentifikasi lalu lintas. Nantinya, WAF akan memblokir dan menolak akses jika menemukan lalu lintas yang mencurigakan atau lalu lintas yang berindikasi akan mengancam keamanan website kita.
23. Text editor, aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk membuat dan mengubah (read: mengedit) file teks yang ada.
Cara
kerja: Setelah kita menginstal salah satu
aplikasi teks editor, selanjutnya kita tinggal membuka file mana yang akan kita
lakukan perubahan. Selain itu, kita juga dapat membuat program komputer dan
mengedit source code dari bahasa pemograman dengan cara mengetikkan kode/bahasa
pemrograman tersebut menggunakan aplikasi teks editor ini.
24. VPS (Virtual Private Server), hosting yang sering digunakan untuk mengonlinekan suatu website.
Cara kerja: VPS bekerja dengan menggunakan komputer yang telah divirtualisasi. Sebagai sebuah server, komputer menjadi tempat untuk menyimpan database maupun file-file yang diperlukan oleh website. Kemudian, jika ada user (read: pengguna internet) yang mengakses website kita, permintaan/request tersebut akan dikirimkan oleh browser ke server yang selanjutnya server akan mengirimkan file yang dibutuhkan tersebut melalui internet. Pada saat menerima dan mengirimkan permintaan kepada user inilah VPS bekerja.
25. Hosting, media yang
digunakan untuk menyimpan data dalam bentuk tulisan, gambar atau video dimana nantinya
data tersebut akan dikemas dalam suatu bentuk yang disebut website.
Cara kerja: Berbagai file yang digunakan untuk membuat situs web
di-host (read: disimpan) di dalam server. Oleh karena itulah, ketika ada
pengguna internet yang ingin melihat situs web yang kita miliki, yang perlu mereka
lakukan hanyalah mengetikkan alamat dari situs web atau domain kita melalui
browser. Nantinya, komputer mereka akan terhubung dengan server kita dan
mengirimkan halaman web kepada mereka melalui browser.
26. Dedicated Server, salah satu tipe hosting yang menawarkan (read: menyewakan) fasilitas pelayanan berupa server berskala penuh yang ditujukan hanya kepada satu buah akun penyewa saja.
Cara kerja: Serupa dengan hosting, dedicated server pun memiliki cara kerja yang demikian. Hanya saja, dedicated server ini biasanya ditujukan untuk menyimpan database yang besar dan rentan mengalami kehilangan. Dedicated server ini akan sangat cocok jika digunakan oleh suatu perusahaan besar yang membutuhkan ruangan atau tempat yang aman untuk menyimpan database perusahaannya.
Demikianlah definisi dan cara kerja dari beberapa istilah tersebut di atas. Melalui tulisan ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai istilah-istilah yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian kita. Semoga pengetahuan yang kita miliki terkait istilah-istilah tersebut dapat memudahkan kita ketika tengah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan website development atau pengembangan website.
Terima kasih dan sampai jumpa!
_____________________________
Comments
Post a Comment